Pengertian Entimem

Entimem

Di atas telah disinggung bahwa silogisme jarang sekali ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam tulisan pun, bentuk itu hampir tidak pernah digunakan. Bentuk yang biasa ditemukan dan dipakai ialah bentuk entimem. Entimem ini pada dasarnya adalah silogisme. Tetapi, di dalam entimem salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contoh:

Menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.

Kalimat di atas dapat dipenggal menjadi dua:

a. menipu adalah dosa

b. karena (menipu) merugikan orang lain.

Kalimat a merupakan kesimpulan sedangkan kalimat b adalah premis minor

(karena bersifat khusus). Maka silogisme dapat disusun:

Mn       : menipu merugikan orang lain

K          :menipu adalah dosa.

Dalam kalimat di atas, premis yang dihilangkan adalah premis mayor. Untuk melengkapinya kita harus ingat bahwa premis mayor selalu bersifat lebih umum, jadi tidak mungkin subjeknva “menipu”. Kita dapat menalar kembali dan menemukan premis mayornya: Perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa. Untuk mengubah entimem menjadi silogisme, mula-mula kita cari dulu ke- simpulannya. Kata-kata yang menandakan kesimpulan ialah kata-kata seperti jadi,

maka, karena itu, dengan demikian, dan sebagainya. Kalau sudah, kita temukan apa premis yang dihilangkan.

Contoh lain:

Pada malam hari tidak ada matahari, jadi tidak mungkin terjadi proses fotosintesis.

Bagaimana bentuk silogismenya?

My        : Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari

Mn        : Pada malam hari tidak ada matahari

K            : Pada malam hari tidak mungkin ada fotosintesis.

Sebaiknya, kita juga dapat mengubah silogisme ke dalam entimem, yaitu

dengan menghilangkan salah satu premisnya.

Contoh:

My       : Anak-anak yang berumur di atas sebelas tahun telah mampu berpikirformal.

Mn       : Siswa kelas VI di Indonesia telah berumur lebih dari sebelas tahun

K           : Siswa kelas VI di Indonesia telah mampu berfikir formal

Kalau dihilangkan premis mayornya entimemnya akan berbunyi “siswa kelas VI di Indonesia telah berumur lebih dari sebelas tahun, jadi mereka mampu berpikir formal”. Atau dapat juga “Anak-anak kelas VI di Indonesia telah mampu berpikir formal karena mereka telah berumur lebih dari sebelas tahun”. Kalau dihilangkan premis minornya menjadi “Anak-anak yang berumur di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal; karena itu siswa kelas VI telah mampu berpikir formal.

dikutip dari : http://rafika-afriyani.blogspot.com/2010/03/menulis-merupakan-proses-bernalar.html

About Andrik Supriadi

About my self.... I'm nothing without all people that i love arround of me. View all posts by Andrik Supriadi

5 responses to “Pengertian Entimem

Leave a reply to rudy soulmate Cancel reply